Dampak Pemanasan Global Bagi Lingkungan SMAN 1 PURWOSARI

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL BAGI LINGKUNGAN
SMA NEGERI I PURWOSARI



DISUSUN OLEH :

AYU RAHMAWATI





SMA NEGERI I PURWOSARI, 13 SEPTEMBER 2018
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

ABSTRAK

Makalah ini berjudul tentang “Dampak Pemanasan Global Bagi Lingkungan SMA Negeri I Purwosari”. Dalam makalah ini memuat tentang penyebab terjadinya dampak pemanasan global, gejala dari adanya pemanasan global, serta solusi untuk menanggulangi pemansan global yang terjadi di sekolah SMA Negeri I Purwosari ini. Kami juga menerapkan metode studi pustaka dari berbagai sumber di internet, dan studi lapangan di sekolah SMA Negeri I Puwosari yang sedang kami teliti. Tak lupa juga, kami telah mewawancari salah satu pegawai dari SMA Negeri I Purwosari untuk mengetahui berbagai informasi mengenai pemanasan global di sekolah tersebut.
Indonesia lebih rentan terhadap perubahan iklim karena sumber kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pertanian dan sumber daya alam. Selain itu kemiskinan dan masih rendahnya tingkat pembangunan membuat masyarakat di negara-negara berkembang menjadi semakin sulit beradaptasi dengan perubahan iklim. Indonesia  sebagai negara yang merupakan salah satu paru-paru hutan di dunia sudah seharusnya agar dapat menjaga hutannya sehingga tidak menyebabkan hal yang merugikan bukan hanya negaranya tetapi negara tetangga juga yang akan diresahkan.

SMA Negeri I Purwosari merupakan sekolah yang menyandang predikat “Adiwiyata”, sekolah yang ramah lingkungan. Tetapi kenyataannya banyak warga sekolah yang membuang sampah sembarangan, serta membakar sampah yang menimbulkan polusi udara. Disamping itu, sekolah SMA Negeri I Purwosari juga berdekatan dengan pabrik industri Indolakto, juga polusi udara dari asap kendaraan bermotor yang lalu lalang di depan sekolah tersebut. Apalagi saat pada siang hari, membuat sebagaian orang memakai masker untuk menghindari debu-debu yang masuk di daerah wajah mereka.
Pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya, peningkatan suhu rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan global, serta perubahan iklim secara ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini. Pemanasan global telah terjadi sejak lama, tercatat 10 tahun terakhir merupakan peningkatan pemanasan global yang paling tajam. Penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH¬4, CFC. Akumulasi gas-gas rumah kaca (CO2, N2O, CH¬4, CFC) membentuk suatu lapisan yang bersifat seperti kaca yaitu tidak dapat ditembus oleh radiasi sinar dengan panjang gelombang yang panjang (Infra red). Selain berdampak negatif, pemanasan global juga berdampak positif pada suatu wilayah tertentu. Upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global atau emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan menanam pohon serta memperluas hutan, dengan begitu konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan berkurang.
Kata Kunci : Lingkungan, Aktivitas, Pemanasan Global.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua, sehingga kelompok kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu kita panjatkan sebagai rasa syukur untuk nabi besar kita, Muhammad SAW. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dengan memberikan berbagai saran. Pembahasan dalam makalah ini tak lain ialah tentang dampak pemanasan global bagi lingkungan SMA Negeri I Purwosari, yang beralamatkan di Jl. Pegadaian, Purwosari.
Alasan kami mengambil tema ini karena bumi kita sudah tak asing lagi dengan pemanasan global. Dan hal tersebut sangat berbahaya jika kita tidak segera menangani dan mencegahnya.  Dalam makalah ini, pembaca akan mengetahui penyebab pemanasan global dan cara mencegah pemanasan global. Untuk itulah pembaca diharapkan membaca dengan sungguh-sungguh dan menyerap isi dari makalah yang kita buat.
Pada kesempatan ini kita juga berterima kasih kepada Bapak Sowi yang telah membantu, mendukung, dan menginformasikan bagaimana keadaan lingkungan disekitar SMA Negeri I Purwosari. Tak lupa juga kepada Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, Santy Oktavia Wulandari yang telah memberi masukan dan membimbing kita tentang bagaimana cara membuat makalah yang benar nan runtut. Dan beliau juga memberikan saran-saran kepada kita  terkait makalah yang sedang kita susun. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk menjadi lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi siswa-siswi yang ingin memperluas pemahamannya mengenai “Pemanasan Global”.





Purwosari, 13 September 2018


    
      Penyusun
Daftar Isi

ABSTRAK............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................... 1
C. Batasan Masalah........................................................................................................................... 1
D. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................................................ 1
E. Manfaat Penulisan......................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................................... 3
A. Definisi........................................................................................................................................... 3
B. Kajian Teori.................................................................................................................................... 3
BAB III HASIL PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
A. Pemanasan Global......................................................................................................................... 4
B. Penyebab Terjadinya Pemanasan Global....................................................................................... 5
C. Gejala-Gejala Akibat Pemanasan Global........................................................................................ 6
D. Dampak Pemanasan Global........................................................................................................... 10
E. Cara Penanggulangan Masalah Pemanasan Global....................................................................... 11
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 13
B. Saran.............................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 15


BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Dari tahun ke tahun kita dapat merasakan perubahan cuaca yang tidak menentu. Tidak dapat dipungkiri lagi karena fakta tersebut benar adanya dan banyak pula kejadiannya. Seperti saat siang hari cuacanya sangat panas, sedangkan pada sore atau malam hari tiba-tiba dilanda hujan deras. Kejadian tersebut sering dikenal dengan Global Warming, dimana terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi ini. Global Warming sendiri memiliki dampak-dampak yang berbahaya bagi kehidupan di muka bumi ini.
Pemanasan global terjadi karena aktivitas kehidupan manusia yang melibatkan banyak kegiatan, dari kegiatan kecil seperti merokok, merebus air untuk kopi, pergi dengan naik kendaraan, penggunaan AC di kantor sampai dengan proses yang lebih besar yaitu industri. Pengaruh aktivitas manusia tersebut terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak yang dikenal karena masih begitu asing dan masih ada silang pendapat dari banyak ahli. Pengetahuan ini begitu “ maya “ karena tidak terlihat secara kasat mata dan dampaknya tidak langsung dirasakan oleh manusia pada saat ini. Namun setelah terjadi berbagai peristiwa yang menguatkan mitos tersebut, seperti panasnya suhu udara, tenggelamnya pulau atau kota, timbulnya berbagai bencana alam : banjir, longsor, dan lain sebagainya, masyarakat dunia mulai menyikapinya secara serius.
Karena itulah kami akan membahas tentang Pemanasan Global, gejala-gejala yang ditimbulkan, dampak dari Pemanasan Global, serta solusi menanggulangi Pemanasan Global dalam makalah ini dengan sedetail-detailnya. Makalah ini disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang mendukung dan studi lapangan di daerah SMA NEGERI I PURWOSARI. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas Bahasa dan Sastra Indonesia.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak terjadinya Pemanasan Global?
2. Mengapa Pemanasan Global sangat berbahaya bagi lingkungan di muka bumi?
3. Bagaimana cara menanggulangi Pemanasan Global?

c. Batasan Masalah

SMAN I PURWOSARI yang berlokasi di Jl. Pegadaian, Purwosari.

d. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dampak terjadinya Pemanasan Global.
2. Untuk mengetahui bahaya dari adanya Pemanasan Global.
3. Untuk mengetahui solusi dalam menanggulangi Pemanasan Global.

e. Manfaat Penulisan

1. Bagi  generasi muda sekarang agar dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap fenomena pemanasan global yang berimbas pada kelangsungan hidup manusia serta lingkungan.
2. Bagi pemerintah agar memberikan peraturan tertentu akan pentingnya lingkungan hidup dan memberikan sanksi bagi yang melanggar peraturan tersebut.
3. Bagi pembaca secara umum dapat menambah wawasan terhadap pemanasan global dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah lingkungan.
4. Bagi masyarakat agar menambah wawasan terhadap pemanasan global dan tidak berbuat semena-mena dengan menambah beban bumi kita.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemanasan global (Global Warming)

Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer. Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan global. Terjadinya pemanasan global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara global.

B. Gas rumah kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkanefek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Sebagian besar gas rumah kaca berupa uap air dan gas-gas karbondioksida yang sebagian besar diemisikan secara alami oleh makhluk hidup.

C. Efek rumah kaca (Green House Effect)

Efek Rumah Kaca atau Greenhouse Effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Efek rumah kaca adalah meningkatnya suhu udara di bumi akibat makin banyak gas pencemar dalam udara. Hal tersebut terjadi karena sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman/tanah di dalam ruangan rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar ruangan rumah kaca sehingga udara di dalam rumah kaca suhunya naik dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi daripada suhu di luarnya dan hal tersebut dikenal sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat pula terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat yang panas dengan jendela tertutup.

Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfer. Pada kenyataannya, pemanasan global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfer. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfer seperti uap air dan karbon dioksida.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pemanasan Global

Kalian pasti tidak asing lagi dengan dua kata yang berdampak pada kehidupan di muka bumi ini, yaitu Pemanasan Global. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sedangkan dibelahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan karena disebabkan oleh kenaikan suhu. Pemanasan global tidak hanya membawa dampak negatif saja, kenyataannya dari sebagian orang menyetujui bahwa dari adanya pemanasan global membawa dampak positif.

B. Penyebab Pemanasan Global
Bumi ini diselimuti oleh lapisan atmosfer yang terdiri dari berbagai gas yang memiliki fungsi tersendiri. Planet yang kita pijaki hingga saat ini juga memiliki sumber energi satu-satunya yang berguna bagi kehidupan, yaitu matahari. Proses dari efek kerja rumah kaca dimulai dari energi matahari yang berbentuk radiasi gelombang pendek tiba dipermukaan bumi, lalu ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya ke luar angkasa dalam bentuk radiasi infra merah. Panas yang diserap tadi akan diteruskan hingga permukaan bumi. Hal ini menjadikan permukaan bumi tetap hangat. Sesampainya radiasi di permukaan bumi, sebagian akan diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan ke atmosfer kembali. Karena konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer semakin besar, maka lapisan ini menahan radiasi yang akan kembali ke angkasa. Gas-gas tersebut antara lain :

1. Gas Karbondioksida (CO¬2)
Gas karbondioksida  atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Akibatnya, radiasi ini akan tertahan di permukaan bumi. Semakin banyak radiasi yang tertahan di permukaan bumi, maka semakin meningkat suhu permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Efek rumah kaca seperti pisau bermata dua. Disisi lain bermanfaat karena melindungi bumi agar tetap hangat di tengah-tengah ruang angkasa yang dingin. Dengan suhu yang hangat inilah kita bisa hidup di planet bumi ini. Tanpa gas-gas rumah kaca, bumi akan terlalu dingin untuk ditinggali saat malam hari, karena tidak ada yang menahan panas matahari tetap di permukaan bumi. Tapi disisi lain jika panas yang terperangkap oleh atmosfer bumi terlalu banyak, maka akan merusak keseimbangan alam yang berujung pada fenomena-fenomena alam yang ekstrem.

2. Gas Metana (CH4)

Gas metana merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon dan merupakan komponen utama gas alam. Gas ini adalah jenis gas yang tidak memiliki warna dan bau. Tetapi, karena alasan keamanan, maka metana ditambahkan bau belerang. Hal ini agar mudah untuk diketahui jika terjadi kebocoran pada gas. Sebagai zat gas, metana tidak mudah terbakar. Tetapi, bila konsentrasinya sebesar 5 sampai 15% di udara, maka gak ini dapat terbakar. Gas metana bisa dihasilkan oleh agrikultur dan peternakan, terutama dari sistem pencernaan hewan ternak. Gas ini menghasilkan panas 23 kali panas yang dihasilkan oleh gas CO¬2.

3. Gas Nitrogen Oksida (NO)
Gas nitrigen oksida  adalah senyawa gas yang terdapat di udara bebas (atmosfer) yang sebagian besar terdiri atas nitrit oksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta berbagai jenis oksida dalam jumlah yang lebih sedikit. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas ini dihasilkan dari pupuk. Molekul NO mampu menghasilkan efek pemanasan 300 kali dari panas yang dihasilkan oleh CO2

4. Gas Chlorofluorocarbons (CFC)
Gas Chlorofluorocarbons (CFC) adalah suatu senyawa organik yang hanya mengandung karbon, klorin, dan fluorin, yang diproduksi sebagai derivat volatil dari metana, etana, dan propana. Gas ini telah banyak digunakan sebagai refrigeran, propelan (dalam aplikasi aerosol), dan pelarut.
Karena CFC berkontribusi terhadap penipisan ozon di atmosfer atas, pembuatan senyawa tersebut telah dihapuskan di bawah Protokol Montreal, dan diganti dengan produk lain seperti hidrofluorokarbon (HFC).

C. Gejala Pemanasan Global

Gejala dari pemanasan global dapat kita rasakan hingga saat ini, seperti perubahan iklim secara mendadak. Gejala-gejala dari pemanasan global juga dapat membawa dampak yang sangat buruk. Akan tetapi, sebagian orang menyetujui jika dari adanya pemanasan global membawa dampak yang baik bagi lingkungan mereka. Berikut ciri-ciri dari gejala pemanasan global :

a) Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan

Pada 28 Februari 2008, seorang ilmuan dari Inggris memastikan bahwa ada bongkahan es seluas tujuh kali kota Manhattan terlepas menuju perairan yang lebih hangat. Hal ini menmicu terjadinya kenaikan air laut di permukaan, tentu fenomena ini sangatlah berbahaya. NASA juga mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik. Inilah yang dikatakan oleh seseorang bahwa sebentar lagi kota Jakarta akan tenggelam.
b) Perubahan Iklim Yang Ekstrem

Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, badai juga akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

c) Gelombang panas menjadi semakin ganas
Tahun 2003, Eropa Selatan pernah mengalami serangan gelombang panas hebat dan memakan korban jiwa setidaknya 35 ribu orang. Sedangkan di negara Perancis memakan korban terbanyak, yakni 14.802 jiwa. Korban lainnya tersebar di Inggris, Italia, Portugal, Spanyol dan lain-lainnya.
Tahun 2007 adalah rekor untuk suhu tertinggi yang mencapai di daerah Death Valley di California yang sempat tercatat 53°C. Tercatat juga suhu 48°C  di St. Georgia, Utah. Disusul kemudian  Las Vegas dan Nevada mencapai 47°C. Serangan gelombang panas ini memakan banyak korban jiwa meninggal, mematikan ratusan ikan tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan hebat, dan membunuh hewan-hewan ternak. Tetapi, di indonesia hanya terdapat 4 kota yang terpanas khususnya di Indonesia wilayah Jawa dan Indonesia bagian selatan.

d) Peningkatan Kasus Epidemi Penyakit

Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level CO2 dan temperatur belakangan inilah pemicu dari berbagai penyakit yang muncul. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari. Deman berdarah, malaria, demam chikungunya, demam kuning adalah beberapa penyakit yang muncul yang berasal dari perantara nyamuk. Nyamuk mudah berkembang biak pada suhu yang panas. Polusi udara juga bisa mengakibatkan berkembangnya penyakit seperti asma, alergi, jantung, paru-paru kronis, dan lain sebagainya. Kolera, Hepatitis A, Leptospirosis, keracunan ikan dan kerang adalah beberapa penyakit yang diakibatkan bakteri vibrio dan salmonella.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Glenn Morris, peneliti utama di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Universitas Florida, AS, menunjukkan bahwa kenaikan temperatur air laut telah meningkatkan pertumbuhan ganggang laut yang menghasilkan zat ciguatoksin. Karena ikan memakan ganggang itu, mereka mengakumulasi semakin banyak toksin tersebut hingga akhirnya menjadi racun bagi manusia karena mengkonsumsi daging ikan bertoksin tersebut.
Zat ciguatoksin sulit dideteksi dan tidak dapat hilang meski ikan sudah dimasak atau dibekukan. Efek samping yang dialami para pengkonsumsi ikan yang mengandung zat ciguatoksin dimulai dari rasa mual, muntah-muntah hingga gejala neurologis.

e) Hewan dan tumbuhan tertentu terancam mengalami kepunahan
Beberapa jenis hewan dipercaya akan mengalami kepunahan akibat pemanasan global ini. Akibat es kutub yang mencair, maka habitat beruang kutub, penguin, dan beberapa hewan kutub lainnya juga terancam punah. Para peneliti di Indonesia mencatat hilangnya berbagai jenis flaura dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis seperti pemutihan karang seluas 30% atau sebanyak 90-95% karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut. Di indonesia sudah banyak flora ataupun fauna yang punah. Kitapun patut menjaga dan melestarikan flora dan fauna tersebut.


f) Habitat Makhluk Hidup Yang Berpindah-pindah
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia  atau aktivitas manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.

Hal ini juga terjadi di lingkungan daerah SMA Negeri I Purwosari, beberapa gejala yang ditimbulkan akibat pemanasan global salah satunya dari limbah air dan limbah udara dari pabrik industri, Indolakto. Limbah air yang dikeluarkan menyebabkan air di sungai menjadi tercemar, jika ada beberapa masyarakat ataupun warga SMA Negeri I Purwosari yang ingin menggunakan air sungai, harus berhati-hati terlebih dahulu agar tidak berhabaya untuk digunakan. Bahaya dari limbah udara yang ditimbulkan yaitu adanya aroma tak sedap yang bisa mengganggu indera penciuman warga disekitarnya. Apalagi bagi siswa, membuat siswa tersebut tidak konsentrasi saat materi pembelajaran.


D. Dampak Pemanasan Global
Efek rumah kaca memnyebabkan terjadinya akumulasi panas (energi) di atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud adalah dengan meningkatnya temperatur bumi yang emudian disebut dengan pemansan global. Pemanasan global akan berdampak dengan adanya perubahan iklim global. Perubahan iklim seperti yang sedang terjadi pada saat ini berdampak negatif bagi kehidupan makhluk di muka bumi.
Dampaknya antara lain sebagai berikut :

• Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.
• Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini tengah dirasakan negara-negara tropis, misalnya kota-kota di Indonesia yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari makin panas. Contohnya kota-kota di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.
• Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
• Mencairnya es dan gletser di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.
• Meningkatnya jumlah tanah kering yang berpotensi menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan.
• Kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100 diperkirakan kenaikan permukaan air laut mencapai 15-95 cm.
• Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
• Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
• Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
• Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
Selama ini ketika orang mendengar istilah pemanasan global, maka dibenaknya hanya ada dampak yang negatif dan negatif, padahal menurut kajian beberapa peneliti, global warming memberikan beberapa dampak positif. Tak hanya dampak negatif saja yang disebabkan oleh pemanasan, sebagian orang mempercayai adanya dampak positif dari adanya pemanasan global.
Adapun dampak positif yang disebabkan oleh pemanasan global seperti :

 Potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah yang terletak pada posisi lintang tengah.
 Potensi penambahan kayu global pada hutan yang dikelola dengan baik dan benar.
 Peningkatan ketersediaan air untuk populasi pada beberapa wilayah yang relatif kering, sebagai contoh di sebagian wilayah Asia Tenggara.
 Pengurangan angka kematian pada musim dingin pada bumi di belahan lintang tengah dan lintang tinggi.
 Pengurangan permintaan energi untuk pemanas ruangan akibat suhu udara pada musim dingin tidak terlalu dingin.

E. Cara Penanggulangan Pemanasan Global

Kami pun mewawancarai Bapak Sowi selaku warga sekolah SMA Negeri I Purwosari beliau berkata bahwa lingkungan di SMA Negeri I Purwosari di bilang cukup stabil, penghijauan juga sudah dilakukan sekitar 80%, menanam pohon-pohon pun dilakukan sebagai acuan sekolah adiwiyata. Yang menyebabkan SMA Negeri I Purwosari terkena dampak pemanasan global adalah letak SMA Negeri I Purwosari yang ada di dekat pabrik industri, Indolakto. Tak hanya itu, banyak pengguna kendaraan bermotor yang berlalu lalang di depan sekolah tersebut, sehingga asap yang dikeluarkan menambah emisi gas rumah kaca meningkat. Bapak Sowi juga mengatakan bahwa pemanasan global di lingkungan SMA Negeri I Purwosari disebabkan oleh kurangnya kerja sama atau kesadaran warga sekolah yang kurang cinta lingkungan.

Bagaimana cara menanggulangi masalah pemanasan global? Menurut Bapak Sowi bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
Menggunakan kendaraan bermotor adalah cara termudah dan cepat untuk manusia pergi kemanapun tempat yang ingin dia kunjungi. Namun dalam segi kesehatan dan ketahanan alam menggunakan kendaraan bermotor tidak terlalu baik karena hanya menambah terjadinya pemanasan global dan membuat pencemaran udara.

Oleh karena itu agar menjaga lingkungan dari pemanasan global, sebaiknya mengurangi untuk pemakaian kendaraan bermotor dengan menggunakan alat transportasi yang lebih sehat lagi seperti menggunakan sepeda, atau jalan kaki.
1. Mengubah perilaku pribadi
Kesadaran sangat diperlukan dalam mengatasi lingkungan di bumi ini. kita harus sadar akan lingkungan yang berdampak sangat berbahaya bagi kehidupan di muka bumi. Kita dapat melakukan dengan cara tidak membakar sampah, membuang smapah pada tempatnya, hemat listrik, dan lain sebagainya.

2. Tidak menebang pohon secara berlebihan
Penebangan pohon sembarangan sangat berpengaruh dalam pemanasan global, karena pohon berfungsi sebagai paru-paru dunia yang berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan penebangan pohon secara liar, dan pembakaran hutan, padahal semua itu dapat merusak lahan hutan, menambah polusi, dan menyebabkan pencemaran udara. Hal seperti ini sangat berpengaruh sekali pada pemanasan global, membuat bumi cepat panas dan mudah terjadinya pemanasan global.
3. Mengurangi Gas Karbondioksida
Mengurangi gas karbondioksida adalah cara untuk mengatasi pemanasan global.Karena gas karbondioksida merupakan gas yang berbahaya yang dapat menganggu kesehatan makhluk hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalukan penanaman tumbuhan dalam jumlah yang banyak, karena tumbuhan akan meyerap gas karbondioksida melalui proses fotosintesis dan akan menghasilkan oksigen ke udara.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanasan global telah benar-benar terbukti secara ilmiah keberadaanya, peningkatan suhu rata-rata atmosfer tiap tahunnya menjadi bukti nyata pemanasan global, serta perubahan iklim secara ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini. penyebab utama pemanasan global adalah adalah emisi gas-gas rumah kaca yang terakumulasi di atmosfer, seperti gas CO2, N2O, CH¬4, CFC. Meskipun penyebab lain seperti efek umpan balik dan variasi sinar matahari juga berperan sebagai penyebab global warming. Untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di bumi ini, maka kita sebagai penduduk dunia dapat melakukan revolusi gaya hidup yang dimulai dari diri sendiri untuk memanfaatkan energi alternatif dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dalam kegiatan industri dan transportasi. Selain itu yang lebih penting adalah dengan mencintai lingkungan dengan menjaga kelestarian hutan. Karena hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebagai manusia yang hidup di bumi, kita harus meningkatkan kesadaran untuk menjaga keseimbangan lingkungan di bumi. Jika kita tidak melakukan atau tidak menjaga lingkungan, maka akan berakibat buruk bagi kita sendiri dan orang lain.

Saran
Saran kami yaitu, batasilah emisi karbondioksida. Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakanlah lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif.
Tanamlah Lebih Banyak Pohon, tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke udara sebagai CO2.
Peneliti dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dlakukan di dua kota kecil di Chicago memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$ 38 juta dalam 30 tahun ke depan.

13
Daur Ulang (Recycle) dan Gunakan Ulang (Reuse). Kalkulasi yang dilakukan di California menunjukkan bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di level negara bagian California, maka energi yang dihemat cukup untuk suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setera dengan 3,8 juta mobil. Gunakan Alat Transportasi Alternatif Untuk Mengurangi Emisi Karbon
Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil konvensional ke mobil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton emisi per tahun. Mengkonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 menemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh 1.494 mil sebelum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh 56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi karbon yang dihemat dengan perbedaan 1.438 mil tersebut. Gunakan sepeda sebanyak yang kita bisa sebagai metode transportasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olahraga yang menyehatkan.

Daftar Pustaka

1. http://annisa195fitri.blogspot.com/2014/04/karya-tulis-ilmiah-pemanasan-global_9299.html 8-9-18 dilihat 8 September 2018, 12.15

2. Ilmu Geografi, “14 Penyebab Pemanasan Global – Dampak – Cara Mengatasi” https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/penyebab-pemanasan-global dilihat 12 September 2018, 16.11.

3. http://jurnal-skripsi3.blogspot.com/2011/11/pemanasan-global.html 8-9-18 dilihat 8 September 2018, 12.13.

4. Ulfa, E, “Penurunan Temperatur Picu Tipisnya Lapisan ozon” http://www.suarapasuruan.com/penurunan temperatur picu tipisnya lapisan ozon/ dilihat 8 September 2018, 12.15

5. http://ravikurnia1.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html  dilihat 10 September 2018, 14.06

6. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/06/pemanasan-global-global-warming.html dilihat 10 September 2018, 14.08

7. http://ravikurnia1.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html  dilihat 10 September 2018, 14.10

Post a Comment

0 Comments